Sabong memang merupakan sebuah kegiatan adu ayam menggunakan pisau dari Filipina yang sangat populer dan mendunia. Seperti halnya Indonesia, Filipina juga sangat menyukai permainan adu ayam ini.
Berdasarkan tata letak, memang Filipina sangat dekat dengan kepulauan Kalimantan dan Sulawesi yang juga terkenal dengan budaya mengadu ayamnya. Di Kalimantan dan Filipina kegiatan mengadu dua ekor ayam merupakan Identitas yang tidak mungkin bisa dilepaskan dari keseharian penduduknya.
Sejarah Sabong
Menurut Kementrian Pariwisata Filipina, tidak ada catatan sejarah yang menjelaskan asal mula kapan kegiatan ini mulai ada di Filipina. Tetapi diketahui kegiatan ini sudah ada jauh ratusan tahun yang lalu dimana tercatat dalam dokumentasi Ferdinan Maggelan (Penjelajah Portugis) ketika ia datang kenegara ini.
Dahulu masyarakat sekitar diketahui sangat menyukai kegiatan mengadu ayam, dimana ayam yang digunakan pada waktu itu merupakan ayam hutan merah (gallus gallus domesticus). Masyarakat sangat menyukai kegiatan ini apalagi semenjak datangnya Spanyol waktu itu, kegiatan ini malah makin populer karena pasalnya para penjelajah Spanyol juga menyukai kegiatan ini.
Di Filipina sendiri terdapat 2 tipe Sabong, yaitu tipe tanpa Pisau (Ungaffed) dan yang menggunakan pisau (Gaffed).
Tipe yang tanpa pisau adalah sabung ayam seperti biasa, dimana ayam yang bertanding menggunakan jalu alaminya, ataupun menggunakan sarung jalu yang bertujuan agar pertandingan tidak terlalu memberikan cidera pada ayam yang bertanding. Biasanya kegiatan sabung tipe ini hampir sama seperti di Indonesia.
Sedangkan tipe yang menggunakan pisau adalah tipe sabung ayam yang paling populer dinegara tersebut. Ayam yang akan bertanding jalunya sudah dipotong, kemudian dipasangkan sebuah pisau tajam yang dibuat sedemikian rupa menyerupai Taji. Ayam yang dipasangkan taji kemudian diadu, tidak jarang kedua ayam yang bertanding akhirnya cacat bahkan mati dalam pertandingan. Sadis memang, tetapi ayam yang digunakan dalam pertandingan memang dipelihara sejak kecil secara khusus untuk tujuan sabung pisau ini.
Di Filipina sendiri jenis ayam yang digunakan adalah hasil perkembangan dari ayam Amerika Texas Gamefowl, yang masuk ke Filipina saat Amerika mengambil alih Filipina saat Perang Dunia kedua. Ayam Amerika tersebut kemudian dikawin silangkan dengan ayam lokal yang kemudian menghasilkan ayam sabong seperti sekarang digunakan.
Pro dan Kontra
Tentunya terdapat pro dan kontra mengenai kebiasaan mengadu ayam ini di Filipina. Ada sebagian aktifis penyayang hewan yang kerap melakukan demonstrasi mengenai kekejian sabong dimana mereka mengangkat kasus penyiksaan binatang yang harus dihentikan.
Tetapi tentunya bagi sebagian masyarakat Sabong sendiri sudah merupakan kegiatan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan memberikan cukup banyak lapangan pekerjaan. Misalnya pengerajin taji, peternak ayam, pengrajin kandang, pedagang suplemen ayam dan masih banyak lagi.
Memang masih ada beberapa kegiatan sabung yang tidak memiliki izin ataupun illegal dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tetapi kebanyakan arena sabong di negara Filipina sudah berizin dan lakukan secara legal. Jika arena memiliki bangunan permanen seperti arena, kursi penonton dan official dalam pertandingan, dipastikan sabung ayam tersebut legal dan berizin.
Dukungan pemerintah terhadap kegiatan sabung ayam ini membuat Filipina menjadi pusat dari Gaffer atau kiblat bagi para penggemar sabung ayam pisau dari seluruh dunia. Tidak heran dinegara ini selalu diadakan turnamen Tahunan yang hadiahnya jutaan Dollar dengan perserta dari berbagai belahan dunia. Tentunya kesuksesan sabong ini tidak lepas dari dukungan pemerintah yang mensupport dan mendukung kegiatan yang sangat dicintai masyarkat ini.